Kamis, 22 September 2011
Senin, 19 September 2011
Pelajaran Pertama Belajar Bahasa Korea Pemula
[ Ne.(ye.)]
Ya.
아니오.
[Anio.]
Tidak. (Bukan.)
여보세요.
[Yeoboseyo.]
Halo.
안녕하세요.
[Annyeong-haseyo.]
Apa kabar.
안녕히 계세요.
[Annyong-hi gyeseyo.]
Selamat tinggal.
안녕히 가세요.
[Annyeong-hi gaseyo.]
Selamat jalan.
어서 오세요.
[Eoseo oseyo.]
Selamat datang.
고맙습니다.(감사합니다.)
[Gomapseumnida. (Gamsahamnida.)]
Terima kasih.
천만에요.
[Cheonmaneyo.]
Kembali. (Sama-sama.)
미안합니다.(죄송합니다.)
[Mianhamnida. (Joesong-hamnida.)]
Minta maaf. (Mohon maaf.)
괜찮습니다.(괜찮아요.)
[Gwaenchansseumnida.]
Tidak apa-apa.
실례합니다.
[Sillyehamnida.]
Permisi.
Dengan Dirimu
“ Dengan dirimu aku bahagia
Dengan dirimu ku temukan cinta
Dengan dirimu akan ku lewati semua
Sisa hidup ku bersamamu.. “
Aku harap dia mencintaiku . Apakah aku salah kalau menyukai teman masa kecilku??. Dia Vian teman masa kecilku , sejak TK kami selalu bersama sampai smp pun juga bersama . Tapi IQ kita berbeda jauh sekali . dia selalu saja mendapat renking 1 disekolah , sedangkan aku cuma bisa masuk 100 besar . Parahnya lagi dia adalah idola murid perempuan disekolah .
Setiap berangkat sekolah kami selalu berangkat bersama . Tapi saat kami masuk sma aku merasa Vian semakin menjauh dari aku , walau sma kita sama . Minggu depan adalah hari ulang tahun pertamaku saat masuk sma . Setiap kali kami berulang tahun , kami selalu meraya kannya bersama karena ulang tahun kita sama . Dan seperti biasa 1 minggu kemudian aku pergi kerumahnya .
“ Vian , aku bawa coklat cake nih . Makan ba… , oh ada tamu y?? ” , ternyata di sana ada seorang perempuan cantik menemani Vian . Aku tak tahu itu siapa . Pikiranku kalau aku di sana aku akan mengganggu mereka berdua . jadi aku langsung menaruh cake coklat itu di meja dan pergi tanpa permisi .
Aku tahu kami sudah tidak menjadi anak kecil lagi , aku juga tidak punya hak untuk melarang dia untuk dekat dengan perempuan lain selain aku . Apa boleh buat ulang tahun hari ini aku rayakan tanpa dia .
≈
“ Ren , iren , ada Vian tuh . Kamu turun dong . “ aku denger sih apa kata mama tadi kalau Vian datang . Tapi aku masih males ketemu dia , g’ tahu malesnya kenapa . Tapi tiba-tiba pintu kamarku terbuka . Dan Vian keluar dari belakangnya .
“ Vian , kenapa kesini . Ini kan dah malam . “
“ Lhoh , Emangnya kamu lupa ya kalau kita merayakan ulang tahun bersama . Nih aku bawakan strobery cake .”
Kenapa y aku kok senang , padahal tadi rasanya males sekali ketemu dia . Aku juga ingin merayakan ulang tahun bersama Vian seperti dulu . Tapi rasa genksiku mengalahkan rasa ingin ku .
“ Bukannya kamu tadi sudah merayakannya dengan pacarmu ya ?”.
“ Pacar yang mana ?”.
“ Yang tadi sang di rumahmu itu siapa kalau bukan pacarmu ?”.
“ Wkwkwkwk , yang kamu maksud dia ? “ .
Tuh kan , fotonya saja di simpan . Apa cobak kalau bukan pacarnya . Malah pakai ketawa lagi , sebel g’ tuh..
“ Kamu bodoh ya ?”.
Eh , malah ngejek aku . Nyebelin …
“ Jahat … suadah kamu keluak saja sana , pestanya g’ usah di lanjutin lagi “ .
“ Eit … Tunggu dulu dong . Kamu cemburu ya ?? , Ayo ngaku ?? . Sebenarnya siang tadi itu kakakku . Habisnya dia g’ pernah main ke sini , kakak tinggal bersama nenek saat aku berumur 3 tahun . Ya jadinya kamu g’ pernah ketemu . “
Jadi aku sudah salah faham sama Viank . Aduh malunya aku , rasanya seperti orang bodoh . Harus ngomong apa aku .
“ Sudahlah aku juga sudah makan coklat cakemu kok tadi siang . Terima kasih ya”.
Kenapa kalau aku salah Vian selalu g’ marah y sama aku . Aku jadi lebih merasa bersalah lagi . Kalau aku lihat dia tersenyum rasanya hatiku jadi tenang lagi .
“ Umm … Vian , aku minta maaf ya sudah salah faham sama kamu . hab isnya kamu g’ pernah cerita sam aku kalau kamu punya kakak perempuan . Yang aku tau kamu cuma punya kak Rio saja . Maaf y … ,”.
“Ok aku maafin tapi ada syaratnya . Kamu besok harus traktir aku makan di kantin sepuasnya ya . Deal kan ?? “ .
“ Curang , Aku kan juga mau ditraktir . Ya sudah besok aku traktir . Tapi aku tadi tidak cemburu lho . “
“ Beneran g’ cemburu ?? Tapi kok tadi kok marah sama aku ?? “ .
“ Itu kan lain lagi ceritanya . Sudah mana stobery cakeku , aku mau makan “.
“ Huu … dasar tukang makan “.
“ Biarin !! …”